Berdoa Bagi Utusan Misi
Ayat Bacaan: Efesus 6:10-20
“Berdoalah... untuk aku, supaya kepadaku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia injil.” (Efesus 6:18-19)
Meski Paulus ialah seorang Rasul Tuhan yang memiliki kemampuan lebih daripada rekan-rekannya yang lain, namun, dalam pelayanan pemberitaan Injil, ia sadar bahwa doa syafaat dari jemaat Tuhan ialah penting bagi dirinya. Baginya, doa adalah kekuatan yang mendorong dan memberikan keberanian, ketika ia harus memberitakan Injil. Kepada jemaat di Efesus, Paulus tidak segan-segan meminta mereka agar berdoa bagi orang-orang kudus, terutama bagi dirinya.
Pertama, Paulus sadar bahwa dalam pemberitaan Injil maupun hidup orang-orang kudus, selalu dihadapkan dengan peperangan rohani (ay. 11-17). Peperangan rohani ini bentuknya bermacam-macam. Bagi jemaat di Efesus, mereka harus menghadapi budaya agamawi dan penyembahan pada dewi Artemis, okultisme, maupun kemesuman, yang semuanya telah berakar kuat dalam masyarakat masa itu. Menghadapi keadaan seperti itu, Paulus dan orang-orang kudus memerlukan dukungan doa agar mereka dapat bertahan menghadapi godaan maupun tantangan.
Kedua, bagi Paulus, doa adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari perlengkapan senjata Allah. Artinya, meski seseorang telah memakai perlengkapan senjata Allah, tanpa doa, hal ini seperti sebuah peperangan tanpa semangat yang membara. Akibatnya adalah kekalahan, yang didapat bukan karena tidak memiliki perlengkapan perang, tapi, karena tidak adanya kekuatan dan keberanian untuk berperang. Karena itu, Paulus meminta agar jemaat di Efesus tetap berdoa baginya, yang sedang menunaikan tugas pemberitaan Injil.
Bagaimana dengan diri Anda? Sudahkah Anda mengambil komitmen untuk senantiasa berdoa bagi para utusan misi Tuhan? Jika Anda belum melakukannya, maka sekaranglah waktunya; banyak utusan misi di ladang pelayanan yang sedang membutuhkan dukungan doa. Doa kita membantu mereka yang memberitakan Injil.
Doa merupakan penggerak dalam pemberitaan Injil.
Sumber: Perspektif (31/01/08)
0 comments:
Post a Comment