Doa Paulus untuk Orang-orang Kristen di Tesalonika

Oleh: J. Wesley Brill

1 Tesalonika 3:9-13

3:9 Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita?
3:10 Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.
3:11 Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu.
3:12 Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.
3:13 Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

Ini merupakan doa yang menyatakan bahwa Paulus dapat kembali ke Tesalonika untuk "menambahkan apa yang masih kurang pada iman" mereka (ayat 10).

Doa Paulus biasanya dimulai dengan ucapan syukur Allah atas mereka semua dan segala sukacitanya di hadapan Allah. Paulus bersukacita atas segala sesuatu yang telah dilakukan Allah di dalam mereka. Itu adalah pekerjaan Allah dan Paulus tidak mengambil kehormatan bagi dirinya sendiri. Suatu gagasan yang baik jika kita ingin menegur, maka mulailah dengan apa yang dapat kita puji.

Paulus berdoa siang dan malam bagi kesejahteraan rohani mereka dan supaya Allah memungkinkan dia mengunjungi kembali orang-orang Kristen di Tesalonika.

Paulus bukan hanya ingin sekadar mengunjungi mereka, tetapi ia menginginkan supaya ia dapat mengajar dalam kesempatan itu untuk menyempurnakan apa yang masih kurang pada iman mereka. Sungguh hal itu merupakan suatu tujuan yang agung! Doa Paulus merupakan suatu doa kerinduan hati supaya iman mereka tetap teguh menghadapi ujian dari Allah.

Paulus berdoa supaya Allah membuka jalan baginya untuk bertemu dengan mereka. Paulus berdoa kepada Allah Bapa kita dan kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Ada suatu persamaan di sini. Paulus mempersatukan kedua nama itu. Ia menekankan ketuhanan Yesus Kristus. Bukankah Yesus mengatakan, "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes 10:30)? Sesungguhnya, Allah adalah Bapa dari semua orang yang beriman dalam Yesus Kristus dan telah menerima Dia sebagai Juruselamatnya pribadi.

Paulus berdoa supaya orang-orang Kristen di Tesalonika bertambah- tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain. Sebagaimana kasih karunia Allah berkelimpahan di dalam diri mereka, begitu juga kasih mereka harus berkelimpahan satu sama lain. Kasih yang didoakan Paulus untuk mereka harus dapat mencapai semua orang, sekalipun itu untuk orang yang tidak menyenangkan.

Paulus berdoa supaya Allah menguatkan hati mereka supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah pada waktu kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus. Paulus ingin agar kekudusan mereka menjadi sempurna. Tak bercacat dan kudus mengandung arti dipisahkan bagi Allah, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Etika hidup yang tinggi semacam inilah yang dituntut dari orang Kristen. Penyerahan diri orang Kristen kepada Allah harus sempurna dan sepenuh hati.

Paulus berdoa supaya mereka tidak bercacat apabila Kristus datang sebagaimana dinyatakan dalam 1 Tesalonika 4:13-17. Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali merupakan dorongan yang kuat untuk kekudusan hidup (1 Yohanes 3:3) dan untuk memenangkan jiwa. Apakah Anda berdoa, seperti Paulus, bagi mereka yang Anda bimbing kepada Kristus?

Sumber: Doa-doa dalam Perjanjian Baru/J. Wesley Brill/Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993

0 comments:

Komentar Terbaru

Artikel Terbaru

Powered By Blogger
Cari di pendoa.blogspot.com...

About this blog

Blog ini dibuat dengan tujuan untuk membagikan berkat firman Tuhan yang diperoleh kepada saudara seiman yang membutuhkan agar dapat saling membangun sebagai satu tubuh dalam Kristus. Materi diambil dari berbagai sumber seperti buku, milis, buletin, traktat, dan berbagai media lain. Hak cipta setiap tulisan ada pada masing-masing penulis, pembuat atau penerbit seperti yang tercantum pada setiap akhir tulisan (kecuali yang tidak diketahui sumbernya). Isi blog ini bersifat non-denominasi dan tidak condong/tidak memihak kepada kelompok denominasi tertentu. Apabila di dalamnya terdapat materi/tulisan yang tidak cocok/ tidak sesuai dengan pendapat/pemahaman Anda, mohon tetaplah menghargai hal itu dan silakan memberi tanggapan secara sopan dan tidak menghakimi. God bless you...

  © 2008 Blogger template by Ourblogtemplates.com

Back to TOP