Sehati Dalam Doa

Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 1:12-14
“Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” (Kisah Para Rasul 1:14)

Setelah Tuhan Yesus kembali ke sorga, Ia memerintahkan para murid untuk menantikan kuasa Roh Kudus sebelum pergi memberitakan Injil. Maka, 11 orang murid Yesus, Maria, ibu Tuhan Yesus dan 120 orang lainnya, berdoa bersama-sama menantikan turunnya Roh Kudus.

Namun, dalam bagian lain, Tuhan Yesus mengajarkan, ketika kita berdoa, masuklah ke kamar seorang diri dan tidak perlu ada orang lain yang tahu (Mat. 6:6). Apakah Tuhan Yesus tidak konsisten dalam mengajarkan cara berdoa? Jelas tidak! Kedua cara berdoa ini sama-sama diajarkan dan juga dipraktikkan oleh-Nya. Alkitab mencatat kadang Ia berdoa sendirian, dan kadang Ia berdoa bersama murid-murid-Nya.

Bila demikian, mengapa kita berdoa bersama? Ada beberapa alasan. Pertama, saat kita menghadapi pergumulan yang sama. Dalam bacaan ini, murid-murid menghadapi situasi yang sama, yaitu ditinggal Tuhan Yesus. Seperti anak kecil yang ditinggal orang tua, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Hati mereka tawar karena ditinggal Tuhan Yesus. Mereka berdoa bersama menantikan kuasa Roh Kudus (pentakosta) serta mendoakan pengganti Yudas Iskariot. Terkadang, Tuhan mengizinkan masalah datang dalam gereja, keluarga, dan pelayanan, agar kita memiliki beban doa yang sama. Demikian pula gereja mula-mula, mereka berdoa bersama karena menghadapi aniaya dari kerajaan Roma.

Kedua, berdoa bersama menunjukkan kesehatian kita. Pada saat berdoa bersama, hal ini memberikan kekuatan rohani daripada berdoa seorang diri. Paulus dalam 1Kor. 12, bicara tentang gereja sebagai tubuh Kristus. Bila ada satu anggota tubuh yang sakit, semua turut merasakan. Dengan berdoa bersama berarti kita perlu orang lain untuk mendoakan kita. Alkitab tidak pernah mengajarkan kita menjadi “superman rohani.” Berdoa bersama mengajarkan kepada kita untuk tidak egois rohani, tetapi mau menjadi berkat bagi yang lainnya.

Doa bersama mengajarkan kepada kita bahwa kita perlu orang lain dan berbagi dalam beban doa yang sama.

Sumber: Perspektif (Juli 2008)

0 comments:

Komentar Terbaru

Artikel Terbaru

Powered By Blogger
Cari di pendoa.blogspot.com...

About this blog

Blog ini dibuat dengan tujuan untuk membagikan berkat firman Tuhan yang diperoleh kepada saudara seiman yang membutuhkan agar dapat saling membangun sebagai satu tubuh dalam Kristus. Materi diambil dari berbagai sumber seperti buku, milis, buletin, traktat, dan berbagai media lain. Hak cipta setiap tulisan ada pada masing-masing penulis, pembuat atau penerbit seperti yang tercantum pada setiap akhir tulisan (kecuali yang tidak diketahui sumbernya). Isi blog ini bersifat non-denominasi dan tidak condong/tidak memihak kepada kelompok denominasi tertentu. Apabila di dalamnya terdapat materi/tulisan yang tidak cocok/ tidak sesuai dengan pendapat/pemahaman Anda, mohon tetaplah menghargai hal itu dan silakan memberi tanggapan secara sopan dan tidak menghakimi. God bless you...

  © 2008 Blogger template by Ourblogtemplates.com

Back to TOP