Tuhan Mencari Pemburu

Oleh: Indri Gautama

Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! – 1 Korintus 9:24

Tuhan sangat tahu bahwa umat-Nya bersifat seperti anak kecil, karena itu Tuhan suka memberi upah untuk memotivasi kita mentaati Dia. Kita belajar mengenal Tuhan, belajar mentaati-Nya dan Tuhan menjanjikan upah di setiap ketaatan kita. Lama kelamaan hal ini akan membangun roh Anda, membangun karakter Anda dan membangun gaya hidup Anda yang berjalan dipimpin Roh.

Ketika Anda sudah berjalan dipimpin Roh, Anda akan mencapai titik di mana Anda berkata: “Diberi upah atau tidak, hal itu tidak mengganggu saya. Saya mengasihi Tuhan dan mau melayani Dia. Saya mau patuh kepada perintah-perintah-Nya karena Dia adalah Tuhan.” Saya berani mengatakan hal ini, karena saya sudah mengalaminya. Ingat Firman Tuhan yang berkata bahwa “Orang buta tidak bisa menuntun orang buta”, artinya Anda tidak bisa dituntun oleh seseorang menuju ke suatu tempat bila orang yang menuntun Anda belum pernah ke sana.

Bergaul Intim Dengan Tuhan
Tuhan kita suka diburu oleh umat-Nya. Karena Tuhan menginginkan hubungan pribadi yang intim dengan kita. Berdoa syafaat adalah mengejar Tuhan. Pada waktu Anda bersyafaat, Anda sedang memburu Allah dan janji-janji-Nya. Tuhan suka memberi upah pada orang yang tekun memburu-Nya. Tuhan memotivasi dengan upah supaya kita tekun menjalani Firman. Tetapi Tuhan lebih mementingkan keintiman ketika kita mengejar Dia dengan tekun daripada upah yang akan diberikan-Nya.

Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. – 1 Korintus 9:24-27.

Berdoa Dengan Sifat Memburu
Murid-murid Yesus tidak pernah meminta Dia untuk mengajarkan mereka cara memperoleh berkat atau cara berkhotbah. Mereka meminta Yesus mengajarkan cara berdoa. Mereka menyadari bahwa kunci keberhasilan Yesus selama 33½ tahun memakai tubuh manusia berdosa di bumi adalah hubungan intim-Nya dengan Bapa di surga. Jadi mereka bertanya bagaimana hubungan itu?

Di Lukas 11:1-13 kita baca mengenai murid-murid Yesus yang bertanya tentang cara berdoa kepada-Nya.
1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.”
2 Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.
3 Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya
4 dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
5 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,
6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;
7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.
8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

Ayat 8 menggambarkan sikap memburu Allah tanpa putus asa. Allah selalu meresponi pemburu. Anda harus memburu janji Allah seperti seseorang yang memburu harta kekayaan dunia. Kalau yang dijanjikan dunia bersifat sementara, maka kita harus lebih sungguh-sungguh lagi mengejar janji Allah yang bersifat kekal.

Dibutuhkan ketekunan dalam berdoa. Tuhan lebih mementingkan karakter kita daripada berkat yang akan diberikan-Nya kepada kita. Ini merupakan strategi Tuhan supaya kita mengejar (pursue) Dia. Kita tidak perlu memelintir tangan Tuhan supaya Dia melakukan apa yang Anda mau, karena Tuhan lebih rindu untuk menggenapi kehendak-Nya daripada Anda. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. – 2 Timotius 2:5

Berdoa Dengan Tujuan
Saya belajar mengenai “The Secret Place” dari Leonard Ravenhill, seorang pendoa syafaat yang membangkitkan kebangunan rohani dan penulis buku “The Awakening”. Hanya orang yang masuk ke tempat rahasia-Nya akan tahu hati dan keinginan Tuhan. Setelah Anda mengetahui tempat rahasia Tuhan dan hati Tuhan, maka Anda akan dapat berdoa dengan tujuan dan target. Tuhan mau kita diam di dalam 'Secret Place'-Nya. Tuhan berjanji di Mazmur 25:14 bahwa TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

Pendoa syafaat itu digambarkan oleh asisten Suzette Hattings seperti seseorang yang pergi berperang dengan busur berisi anak-anak panah di punggungnya. Anda tidak bisa berperang dengan mengambil lima anak panah dan membidiknya sekaligus. Pasti tidak ada yang kena sasaran. Anda harus memilih target yang Tuhan mau. Fokus pada target itu. Satu anak panah untuk satu sasaran.

Pada waktu Anda bersyafaat artinya Anda sedang mengejar Tuhan. Jika kita mengejar Tuhan maka sukses tidak bisa dielakkan, tetapi bila Anda mengabaikan Tuhan dalam segala upaya Anda, maka kegagalan pun tidak bisa dielakkan. “If you ignore God, failure is in evitable but if you pursuit God, success is inevitable.” Tuhan harus ada di depan kita.

Jika Anda mengalami kegagalan sebelumnya, sekarang saatnya Anda harus mengambil sikap positif. Pelajari letak kegagalan Anda dan mulai ambil langkah yang baru dengan sikap yang baru. karena Allah kita adalah Allah yang merestorasi. Selalu ada jalan jika Anda mencari Dia. Sampai kita benar-benar tekun mencari dan mengejar Dia, maka kehidupan kita tidak akan berubah. Kejar Tuhan, karena Tuhan suka memberi upah pada yang tekun memburu-Nya. *

Sumber: sahabatsurgawi.net
Foto: Paul Ruhter/www.billingsgazette.net

0 comments:

Komentar Terbaru

Artikel Terbaru

Powered By Blogger
Cari di pendoa.blogspot.com...

About this blog

Blog ini dibuat dengan tujuan untuk membagikan berkat firman Tuhan yang diperoleh kepada saudara seiman yang membutuhkan agar dapat saling membangun sebagai satu tubuh dalam Kristus. Materi diambil dari berbagai sumber seperti buku, milis, buletin, traktat, dan berbagai media lain. Hak cipta setiap tulisan ada pada masing-masing penulis, pembuat atau penerbit seperti yang tercantum pada setiap akhir tulisan (kecuali yang tidak diketahui sumbernya). Isi blog ini bersifat non-denominasi dan tidak condong/tidak memihak kepada kelompok denominasi tertentu. Apabila di dalamnya terdapat materi/tulisan yang tidak cocok/ tidak sesuai dengan pendapat/pemahaman Anda, mohon tetaplah menghargai hal itu dan silakan memberi tanggapan secara sopan dan tidak menghakimi. God bless you...

  © 2008 Blogger template by Ourblogtemplates.com

Back to TOP