Penghalang Doa

Ayat Bacaan: 1 Petrus 3:1-7
“Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” (Yesaya 59:2)

Pada umumnya, orang beropini bahwa kaum Adam lebih dominan di dunia dibanding kaum Hawa. Kesempatan wanita mengembangkan diri jauh lebih kecil dibanding pria. Memang semestinya tidak seperti ini, tetapi demikianlah realitanya. Misalnya, masih ada gereja-gereja yang tidak mengizinkan kehadiran seorang wanita sebagai pendeta.

Mungkin kita mempunyai asumsi bahwa penulis surat 1 Petrus ini lebih memihak kepada kaum wanita, sebab dari ketujuh ayat dalam perikop ini, hanya 1 ayat saja yang menyinggung kaum pria, sedangkan keenam ayat lainnya membahas kaum wanita. Tetapi kalau diamati dengan baik dan teliti, maka kita akan menemukan perbedaan penekanan. Para istri diminta untuk tunduk pada suami dan mendandani diri secara batin, sedang para suami diminta untuk menghormati istri mereka, supaya doa mereka jangan terhalang. Kata-kata kepada para suami jauh lebih lugas.

Adalah lebih baik jika para istri bertanya pada diri mereka sejauh mana mereka sudah melayani suami, terutama pelayanan yang bersifat rohani; demikian pula para suami bertanya pada diri sendiri mengapa banyak doa dan harapan mereka yang tidak dikabulkan. Penulis surat Petrus menjelaskan bahwa hal ini mungkin terjadi karena hidupnya yang tidak bijaksana dengan istri, dan tidak memandang istri sebagai partner yang sederajat dalam warisan kasih karunia Tuhan. Suami lebih mudah mengoreksi kesalahan yang dilakukan dalam pekerjaan atau pergaulan yang berhubungan dengan orang lain, namun mengabaikan koreksi atas banyak kesalahan yang dia sendiri lakukan terhadap orang yang paling dekat dengannya, yaitu istri. Mungkin para suami berpikir kesalahan yang dilakukan terhadap istri dengan sendirinya tentu dimaafkan (karena dia istri yang harus tunduk pada suami), dan karena itu dia pun menerima pengampunan dari Tuhan. Ini adalah konsep yang salah.

Jika kita sadar Tuhan mengarahkan sejarah dunia dengan memperhitungkan doa orang percaya, maka suami-istri harus saling berdoa untuk mengukuhkan kasih mereka dalam Tuhan.

Sumber: Perspektif (26/06/05)

0 comments:

Komentar Terbaru

Artikel Terbaru

Powered By Blogger
Cari di pendoa.blogspot.com...

About this blog

Blog ini dibuat dengan tujuan untuk membagikan berkat firman Tuhan yang diperoleh kepada saudara seiman yang membutuhkan agar dapat saling membangun sebagai satu tubuh dalam Kristus. Materi diambil dari berbagai sumber seperti buku, milis, buletin, traktat, dan berbagai media lain. Hak cipta setiap tulisan ada pada masing-masing penulis, pembuat atau penerbit seperti yang tercantum pada setiap akhir tulisan (kecuali yang tidak diketahui sumbernya). Isi blog ini bersifat non-denominasi dan tidak condong/tidak memihak kepada kelompok denominasi tertentu. Apabila di dalamnya terdapat materi/tulisan yang tidak cocok/ tidak sesuai dengan pendapat/pemahaman Anda, mohon tetaplah menghargai hal itu dan silakan memberi tanggapan secara sopan dan tidak menghakimi. God bless you...

  © 2008 Blogger template by Ourblogtemplates.com

Back to TOP