Mendengar Suara-Nya
Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 9:3-9
"Allah tidak pernah berhenti berbicara kepada kita."
- F. Fenelon
Ada yang mengatakan bahwa Tuhan berbicara kepada kita dengan dua cara: bisikan atau teriakan. Tentu saja kita tidak akan memilih metode "teriakan" namun sadarkah Anda, sering kali kita kurang sensitif dengan bisikan-Nya, sehingga Ia terpaksa memakai metode lain yang lebih menarik perhatian kita.
Peristiwa tragis di dalam kisah hidup Yosua dan Saulus menunjukkan dengan jelas metode bisikan dan teriakan ini. Yosua taat pada petunjuk-petunjuk Tuhan yang berkata, "Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung ke manapun engkau pergi (Yosua 1:7). Tetapi bagi Saulus, Allah menarik perhatiannya sampai ke jalan Damaskus dengan cara yang membuatnya rebah ke tanah dan buta sesaat.
Allah dapat berkomunikasi kepada umat-Nya lewat berbagai cara; mimpi, para nabi, malaikat, atau suara yang dapat didengar. Nah, tahukah Anda apa yang Ia lakukan untuk membuat kita mendengarkan-Nya di masa ini? Tuhan menawarkan firman-Nya untuk menyatakan kehendak-Nya dan mengizinkan Roh Kudus menerjemahkannya di dalam hati kita. Ia juga mengutus sesama kita untuk memberkati dan mengarahkan kita. Bahkan lewat peristiwa yang mengecewakan sekalipun Ia dapat berbicara dan mengingatkan bahwa kegagalan hari ini dapat membuat kita berhasil di kemudian hari (Roma 8:28).
Sebagai orang percaya, Anda perlu yakin bahwa di setiap situasi Allah akan berbicara (Yohanes 16:13), menghibur (Yohanes 14:16), menjaga (Kejadian 19:17-26), mengajarkan ketaatan (Yosua 6:18-19), atau menyatakan kasih setia-Nya (Yohanes 16:27) kepada kita. Jangan biarkan keramaian dunia ini memudarkan suara-Nya. Bila kita gagal mendengarkan bisikan-Nya yang lembut itu, maka Ia akan memakai cara lain untuk menyadarkan kita. Apakah saat ini Anda sudah memasang telinga Anda baik-baik?
Sumber: Unknown
0 comments:
Post a Comment